Jumat, 15 April 2011

Plus Minus Tinggal di Apartemen

Keuntungan Tinggal di Apartemen

Di kota-kota besar, banyak pengembang properti yang marak membangun apartemen. Hal ini karena minat untuk tinggal dalam bangunan tempat tinggal vertikal di daerah perkotaan cukup besar. Penyebabnya antara lain terbatasnya lahan untuk mendirikan pemukiman horizontal atau rumah di daerah perkotaan serta harga tanah yang sudah mahal. Sedangkan apartemen yang dibangun secara vertikal memerlukan lahan yang lebih sedikit sehingga harganya lebih terjangkau.
Kemacetan yang umum terjadi di kota-kota besar dapat menyebabkan kelelahan saat harus pergi atau pulang dari kantor. Apartemen biasanya dibangun di lokasi-lokasi strategis, yang dekat dengan pusat bisnis atau perkantoran. Maka, dengan tinggal di apartemen yang dekat dengan tempat bekerja akan mampu mengurangi kelelahan dan stres di jalan. Anda juga dapat tiba di tempat tinggal lebih cepat sehingga waktu istirahat lebih banyak.
Kehidupan masyarakat perkotaan yang sibuk dan cepat membuat pilihan untuk tinggal di apartemen dianggap lebih praktis. Unit apartemen biasanya tidak terlalu besar, sehingga waktu dan energi yang diperlukan untuk membersihkan ruangan tidak terlalu banyak. Mereka juga tidak direpotkan untuk mengurus taman, sarana pembuangan, air, atau sirkulasi udara karena sudah ada pengelola yang bertanggung jawab akan hal itu.
Tingkat keamanan juga lebih baik karena adanya penjagaan 24 jam dan CCTV yang memantau, sehingga penghuni dapat lebih tenang ketika harus meninggalkan unitnya. Ini merupakan hal yang penting karena sebagian besar masyarakat perkotaan yang bekerja akan lebih banyak menghabiskan waktunya di luar, baik untuk bekerja, makan atau rekreasi.
Fasilitas yang tersedia di apartemen juga menjadi daya tarik tersendiri. Sarana kebugaran seperti fitness center, kolam renang, jogging track, taman bermain, minimarket, restoran, cafe, dan fasilitas lainnya akan membuat penghuni apartemen tidak perlu pergi terlalu jauh untuk memenuhi kebutuhannya.
Kerugian Tinggal di Apartemen
Selain kelebihan dari apartemen, ada pula kekurangan tinggal di apartemen yang perlu diketahui. Misalnya biaya perawatan (maintenance fee) atau service charge yang harus dibayar setiap bulan. Biaya ini untuk membayar penggunaan listrik di tempat umum, lift, kebersihan tempat umum, biaya petugas keamanan, kebersihan, dan lainnya. Biaya ini biasanya dihitung tiap meter persegi dari luas unit apartemen yang dimiliki.
Tinggal di apartemen tidak sebebas tinggal di rumah, karena ada peraturan dari pengelola yang harus dipatuhi. Misalnya larangan membawa binatang peliharaan. Bagi Anda yang menyukai tanaman, Anda tidak dapat bebas menanam banyak tanaman karena tidak adanya lahan. Anda juga harus bertimbang rasa ketika akan mendengarkan musik atau kegiatan lainnya agar tidak mengganggu penghuni lainnya. Luas apartemen yang tidak terlalu besar mungkin tidak disukai bagi yang telah terbiasa tinggal di rumah dengan ukuran luas.
Tingkat sosialisasi penghuni apartemen sangat sedikit. Jarangnya bertemu dengan penghuni yang bersebelahan dan ruangan yang tertutup memperkecil hubungan sosialisai antar tetangga. Ditambah dengan tingkat kesibukan yang tinggi dari masing-masing penghuni, membuat keakraban dan sikap tolong menolong dalam hunian ini berkurang.
Nilai investasi apartemen untuk jangka panjang lebih rendah dibandingkan dengan membeli sebuah rumah. Apabila sebuah unit apartemen dijual setelah jangka waktu yang cukup lama, harga jualnya akan lebih rendah dibandingkan harga jual sebuah rumah. Karena semakin sedikitnya lahan untuk pemukiman sehingga harga tanah akan lebih mahal.
Memilih Apartemen
Ketika Anda memutuskan untuk membeli sebuah unit apartemen, ada hal penting yang harus diperhatikan selain fasilitas yang ditawarkan. Cari tahu juga tentang tempat parkir, sistem keamanan, sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran, ketersediaan air, dan lainnya. Hal ini sering terluput dari para pembeli.
Bila Anda tertarik dengan sebuah iklan apartemen tetapi apartemen tersebut belum dibangun atau belum rampung, sebaiknya Anda menanyakan tentang siapa pengembangnya dan bagaimana kelengkapan surat-surat yang diperlukan untuk mendirikan apartemen. Dalam beberapa kasus, pengembang yang tidak professional tidak kunjung membangun apartemen yang diiklankan atau bangunan setengah jadi dibiarkan terbengkalai. Tentu kejadian ini akan merugikan pihak pembeli.
Apartemen kini telah menjadi alternatif pilihan tempat tinggal yang trend. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Anda sendiri yang dapat memutuskan apakah Anda akan senang untuk menempati sebuah apartemen.

Portfolio Kami





Tips Rumah Sejuk Tanpa AC

Kenyamanan, kesejukan rumah sebagai tempat tinggal merupakan harapan bagi semua keluarga. Bukan hal yang mustahil menciptakan rumah sejuk tanpa AC. Lebih hemat listrik dan ramah lingkungan. Simak beberapa kiatnya di sini.


Iklim tropis Indonesia yang cenderung panas, terlebih lagi di area perkotaan, membuat Air Conditioner (AC) menjadi kebutuhan. Rasanya mustahil memiliki rumah tinggal yang sejuk dan nyaman, tanpa kehadirannya.

Dengan berkembangnya isu lingkungan, seperti pemanasan global, pemakaian AC pun menjadi salah satu yang memberi dampak negatif. Terutama dalam hal penggunaan energi listrik. Mengapa tidak mulai sekarang kita kurangi bahkan hilangkan sama sekali penggunaan AC.

Tips untuk membuat rumah sejuk tanpa AC, sebagai berikut:.

  1. Maksimalkan bukaan dan ventilasi, untuk menciptakan rumah yang nyaman, sejuk, sekaligus sehat, aliran sirkulasi udara yang baik menjadi syarat mutlak. Sirkulasi udara yang seperti itu bisa didapat dengan menyediakan bukaan atau ventilasi yang cukup. Sehingga aliran udara masuk dan keluar, seimbang.
  2. Minimalkan masuknya cahaya matahari siang
    Di siang hari, saat matahari bersinar sangat terik, usahakan tidak terlalu banyak cahaya yang masuk. Pasalnya, cahaya matahari siang bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan suhu ruangan. Salah satu caranya, lengkapi jendela dengan window shade. Window shade akan membantu mengurangi jumlah cahaya yang masuk. Sehingga dapat meminimalisasi meningkatnya suhu ruangan.
  3. Jarak plafon dengan lantai cukup tinggi
    Jarak ideal plafon dan lantai adalah 2,75m-4m. Bahkan ada pula beberapa hunian meninggikan plafon hingga 6m, pada beberapa ruangan. Hal ini disebabkan, ketinggian plafon memberikan ruang yang cukup untuk perputaran dan pertukaran udara. Selain itu, ia juga bisa mengurangi panas ruangan, yang diakibatkan mengalirnya endapan panas dari ruang bawah atap ke dalam ruangan.
  4. Gunakan material atap yang memantulkan panas
    Panas yang ditimbulkan dari masuknya cahaya matahari, bukan hanya dari jendela, juga atap. Oleh sebab itu, pilih material atap yang dapat memantulkan panas. Genteng keramik misalnya. Atau bisa juga menambahkan material insulasi pemantul dan peredam panas.
  5. Buat kolam atau taman di area dalam rumah (innercourt)
    Kolam dan taman dapat membantu menurunkan suhu ruangan. Agar tidak membuat udara dalam ruangan menjadi lembap, usahakan tetap ada sinar matahari yang masuk ke dalam innercourt. Salah satu caranya dengan memberi bukaan yang cukup di bagian atap, misalnya. Dengan demikian tetap terjadi pertukaran udara yang baik, dari dalam ke luar dan sebaliknya.

Silahkan mencoba dengan penuh keseriusan dengan wahana kedamaian.

Sumber : blog tetangga

Minggu, 10 April 2011

Menghilangkan Bau Cat

Rumah yang baru dicat seringkali berbau menusuk hidung sehingga menyebabkan rasa pusing dan mual. Untuk mengurangi dan menetralisir bau cat rumah yang menusuk hidung ini, dapat dimanfaatkan bahan-bahan dapur sebagai berikut:

Cuka. Sifat cuka yang asam dapat menetralisir bau cat yang tajam. Caranya dengan menuangkan cuka secukupnya pada sebuah mangkok dan letakkan cuka tersebut di tengah ruangan yang baru saja dicat. Perlahan bau cat yang tajam akan berangsur berkurang.

Bubuk Kopi dan bubuk Vanili. Campurkan bubuk kopi dan bubuk vanili ke dalam satu mangkuk. Aduk rata, kemudian letakkan mangkuk tersebut di sudut-sudut ruang yang baru dicat. Bila ruang yang dicat cukup besar, letakkan beberapa mangkuk tersebar di tiap-tiap sudut ruangan.

Air dan Garam. Letakkan beberapa buah mangkuk berisi air dan garam di sudut-sudut ruangan untuk membantu mengurangi bau aroma cat baru.

Nenas. Letakkan sejumlah nenas di setiap ruangan, dapat mempercepat menghilangkan bau cat, sekaligus juga dapat menyebarkan aroma segar nenas. Dapat juga dengan cara menempatkan sejumlah kulit jeruk, kulit lemon atau jeruk bali di dalam ruangan, untuk menghilangkan cat dengan efektif.

Sumber: http://tipsrumah.com

Wardrobe Atau Walk In Closet ?

Dewasa ini kita mengenal dua jenis lemari pakaian: wardrobe dan walk in closet. Wardrobe adalah loose furniture, lemari pakaian yang dapat dipindah-pindah atau diletakkan di mana saja sesuai kebutuhan. Sedangkan walk ini closet adalah ruang tempat menyimpan pakaian termasuk tas, sepatu, dan lain-lain yang memungkinkan pengguna melaluinya (walk in). Ukurannya biasanya lebih besar. “Minimal 2 x 3 meter,” kata Fernando S Siregar, desainer Chantique, salah satu produsen lemari di Jakarta.
Lemari ini sulit dipindah-pindah karena sudah built in dengan sebuah ruang. Lazimnya peletakan dekat kamar mandi dalam kamar tidur utama, menyatu dengan tempat berdandan. Jadi, selesai mandi kita bisa langsung memilih busana di walk in closet sebelum berhias. Keluar dari kamar tidur sudah dalam keadaan rapi. Wardrobe tersedia dalam bentuk produk jadi, sedangkan walk in closet dibuat berdasarkan pesanan (customized).

Sesuai kebutuhan
Menurut Evelyn Nila Chandra, Designer PT Linear Indonesia, produsen furniture lain di Jakarta yang mengusung merek The Line, walk in closet harus disesuaikan dengan kebutuhan penghuni. “Jadi, kita perlu menentukan dulu barang-barang yang akan disimpan di walk in closet mulai dari pakaian, tas, sepatu, sampai aksesori,” katanya.

Dari situ bisa dirumuskan bentuk modul yang akan diaplikasikan pada walk in closet seperti pintu, rak, laci, dan area gantung. Rak untuk menaruh pakaian lipat, handuk, dan selimut; laci untuk pakaian dalam, kaos kaki, dan yang sejenis itu; area gantung untuk pakaian yang harus digantung seperti kemeja dan gaun panjang, atau bisa juga ditambah area gantung khusus untuk dasi, selendang, dan syal.

Penempatan barang-barang dalam modul perlu juga disesuaikan dengan jenis dan frekuensi penggunaannya. “Misalnya, sepatu pesta yang jarang dipakai bisa ditaruh di lemari dengan tempat khusus sepatu,” jelasnya. Sementara pintu bisa diterapkan bisa juga tidak. Yang penting semua barang dalam lemari terlindung dari debu dan kotoran. Kalau diberi pintu, bentuknya bisa lipat (folding door) atau geser (sliding door).

Lampu otomatis
Evelyn menyarankan pemasangan walk in closet sudah direncanakan saat merancang rumah. Bentuknya disesuaikan dengan luas ruang. Bisa I-line (memanjang segaris dengan dinding), berbentuk L, atau empat persegi panjang. Pada rumah besar walk in closet bisa didesain terhubung dengan ruang tidur atau bahkan ruang mandi kering. Jangan lupa memajang cermin atau meja rias agar aktivitas berpakaian dan berdandan lebih maksimal.

Bahan lemari pakaian beragam sesuai dengan desain ruang. Selain MDF (medium density fiber), kayu nyatoh dan plywood dengan finishing melamik atau duco juga populer digunakan. Pilihan warna dan motifnya juga beragam. Aplikasi kaca sandblast (buram) pada pintu dapat makin mempercantik lemari.

Untuk memudahkan pencarian barang di lemari, walk in closet perlu dilengkapi lampu yang menyala secara otomatis saat kita mengambil pakaian, dan mati setelah kita keluar dari lemari. Sebaiknya gunakan lampu halogen yang cahayanya terang dan mampu memperlihatkan warna asli pakaian dalam lemari. Jadi, kita tidak keliru memilih. Bisa juga lampu neon kecil dengan intensitas cahaya memadai.

Chantique menjual lemarinya sekitar Rp4 juta/meter lari. Sedangkan The Line menawarkan koleksi lemari dengan tinggi 207 cm, lebar 101 cm, dan panjang 60 cm seharga Rp4,9 juta. Sementara walk in closet akan dikerjakan dengan minimal order untuk 10 proyek dengan harga sesuai kesepakatan. Tak ada tips khusus untuk merawat lemari pakaian. Yang penting jaga kelembabannya agar pakaian tidak berjamur dan cepat rusak. “Buka pintu lemari supaya udara masuk,” ujar Fernando.

Sumber: housing-estate.com