Selasa, 18 Desember 2012

Desain Tangga Minimalis


Artinya, tangga harus nyaman dipakai. Orang tidak merasa capek naik tangga. Idealnya, tinggi anaktangga 20 cm. Tentu dapat diberi toleransi. Tetapi lebih dari 25 cm akan membuat orang lama-lama cepat lelah. Lebar anak tangga setidaknya 25 cm. Agar cukup untuk tapak kaki. Kurang dari itu membahayakan. Sementara panjang anak tangga yang nyaman untuk lalu lalang minimal 0,9-1meter.
Tinggi (rise) dan lebar anak tangga (run) harus konsisten. Semua anak tangga harus mempunya ukuran tinggi dan lebar yang sama persis. Karena itu perhitungan harus dilakukan sejak awal desain. Yang harus dihitung adalah tinggi lantai atas dan tinggi lantai bawah (elevation). Bagilah elevation dengan tinggi anak tangga. Misalnya tinggi lantai 2 adalah 3m. Dan tinggi anak tangga 20 cm. Maka dibutuhkan. Anak Tangga: 300/20= 15 anak tangga.
Tangga Minimalis
Selanjutnya Anda harus juga menentukan berapa luas ruang yang dibutuhkan untuk tangga. Kalau lebar anak tangga adalah 25. Maka total panjang ruang yang dibutuhkan adalah 25×15 = 3,7m. Total ruang yang dibutuhkan adalah 1m (panjang anak tangga) x 3,7m = 3,7m2.
Pengembangan Bentuk Tangga
Bentuk tangga dapat mengikuti ruang. Jadi tangga tidak selalu berbentuk lurus. Tangga dalam rumahdapat berbentuk L atau U. Yang paling populer adalah tangga bentuk U karena lebih ringkas. Tangga U dapat sangat fleksibel tergantung ruang.
Untuk memastikan presisi tangga Anda dapat membuat gambar elevasi dan gambar denah. Saya tampilkan dua contoh sederhana. Asumsi elevasi adalah 2,85 M. Jumlah anak tangga 15. Pada gambar pertama, luas ruang yang dibutuhkan 2,08 m X 3,275 m Sementara pada gambar kedua luas ruang yang dibutuhkan 2,85 x 2,1m. Ingatlah sekali lagi bahwa bila tinggi lantai berubah menjadi 3m, jumlah anak tangga, dan kebutuhan ruang juga akan berubah.
Tangga dan Mezzanine
Bentuk tangga U juga dapat dikembangkan menjadi mezzanine. Yaitu ruang antara lantai 1 dan 2. Mezzanine dalam rumah merupakan pemberhentian sejenak. Di mezzanine Anda dapat menempatkan ruang keluarga, atau ruang baca. Pada contoh di bawah ini saya memperlihatkan sebuah mezzanine yang difungsikan sebagai ruang belajar. Pada sisi sebelah kiri saya tampilkan gambar denah tangga dan mezzanine. Sedang pada gambar sebelah kanan adalah gambar sketsa dari mezzanine dan tangga.
Perpaduan antara mezzanine dan tangga ini cocok diterapkan dalam rumah dengan lahan terbatas namun kebutuhan ruangnya banyak
Tangga dan Pencahayaan
Area tangga harus mendapat sinar matahari yang cukup dari lantai 2. Jika tidak, area tangga akan lembab dan menimbulkan kesan seram atau muram. Perhitungkan agar sinar matahari dapat masuk ke area tangga. Hal itu dapat dilakukan dengan membuat jendela dengan kaca mati di dinding atau glassblock/genting kaca pada atap rumah.

Renovasi Area Bawah Tangga Jadi Kamar Mandi Tamu



Renovasi Area Bawah Tangga Jadi Kamar Mandi Tamu

Manfaatkan ruang di bawah tangga sebagai tempat yang berfungsi untuk penyimpanan atau kamar mandi tamu. Dijadikan kamar mandi tamu, area di bawah tangga ini lebih mudah dijangkau agar tamu tidak perlu masuk ke dalam kamar mandi pemilik rumah.
Apabila Anda tertarik untuk mengubah area bawah tangga menjadi kamar mandi tamu, simak dulu beberapa hal berikut ini:
- Ukurlah ketinggian langit-langit di area bawah tangga tersebut. Untuk ketinggian yang nyaman sekitar 2 meter. Karena tangga tidak sama tingginya, bagian langit-langit yang lebih rendah dimanfaatkan sebagai area penyimpanan peralatan kamar mandi seperti  tisu atau sabun.
- Buat level lantai lebih rendah daripada level  lantai bagian luar kamar mandi tersebut. Umum untuk penurunan level dibuat sekitar 5 cm. Supaya air di dalam kamar  mandi tidak akan ke luar dan menggenangi ruang lainnya.
- Perhatikan sirkulasi udara, usahakan ada akses udara masuk dari luar ke dalam. Agar kamar mandi tidak menjadi  lembab dan menjamur. Untuk menghemat tempat, buatlah bukaan berupa lubang angin berkisi-kisi agar udara tetap masuk, tetapi hewan-hewan kecil terhalang.
- Pastikan penerangan buatan di dalam kamar mandi. Lebih bagus lagi jika memungkinkan dibuat  jalan masuk cahaya alami, seperti kaca yang  terhubung ke luar rumah. Cahaya matahari  baik untuk menghalau kelembaban ruangan serta berkembangnya jamur dan kuman.
- Karena letaknya di bawah tangga, tidak  semua fungsi kamar mandi dapat terakomodasi. Yang terpenting, bagi sebuah kamar mandi tamu adalah keberadaan kloset  dan wastafel.

(Sumber: properti.kompas.com)


Kamis, 22 November 2012

Renovasi Efisien di Atas Lahan 120 m2



TANYA
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pak Wijoyo yang terhormat, kami telah membeli rumah di perumahan dengan luas tanah 120 m2 dan luas bangunan 49 m2. Kami berencana mengembangkan rumah tersebut dengan menambah ruangan, dengan perincian sebagai berikut.
1. Memindahkan dapur yang ada dari lokasi sekarang (dipindahkan ke bagian belakang)
2. Ruang tidur
3. Ruang makan, diharapkan dekat dengan dapur
4. Kamar pembantu
5. Ruang cuci
6. Tempat jemuran pakaian
7. Taman di bagian belakang rumah (jika ada)
Kami mohon saran dan pertimbangan Bapak, sehingga renovasi rumah ini dapat dilaksanakan dengan biaya seefisien mungkin.
Atas saran & bantuan Bapak kami ucapkan terimakasih.
Puguh Widyotriono
puguh-widyo@***.co.id
Pertanyaan serupa juga diajukan oleh
-Nurul (nrul.rs@***.com)
-Tono Hartono
JAWAB
Assalamualaikum Wr. Wb Bapak Puguh, Ibu Nurul, dan Bapak Tono Hartono. Biaya renovasi banyak ditentukan oleh besar kecilnya renovasi yang dilaksanakan. Semakin banyak kebutuhan ruangnya, tentu biaya yang harus dikeluarkan pun juga semakin besar. Biaya terbesar dalam pembangunan atau renovasi rumah kebanyakan ada pada pembuatan dapur dan kamar mandi. Ruangan-ruangan tersebut, selain memerlukan finishing khusus, juga membutuhkan pekerjaan pemipaan air bersih dan kotor.
Untuk rumah Anda, letak dapur dipindahkan ke belakang. Berarti ada pekerjaan pemipaan tambahan, sehingga diperlukan biaya ekstra untuk penanaman dan penyambungan pipa di bawah lantai. Berbeda dengan pembuatan kamar mandi di lantai atas, yang tidak memerlukan pekerjaan penggalian pipa air, karena bisa diletakkan di bawah plat lantai. Itu sebabnya kebutuhan kamar mandi pembantu saya letakkan di lantai atas ruang cuci. Namun, tetap saja Anda harus melakukan pekerjaan penggalian untuk menghubungkan pipa baru di kamar mandi tersebut dengan pipa lama di kamar mandi lantai bawah.
Dengan memindahkan dapur ke belakang, maka ruang tamu bisa dibuat lebih luas, sehingga bisa berfungsi sekaligus sebagai ruang keluarga. Ruang di bawah tangga, apabila diperlukan, bisa dimanfaatkan sebagai ruang penyimpanan. Apabila Anda ingin lebih menghemat biaya, tangga putar untuk servis tidak perlu dibuat, sehingga akses ke lantai atas bisa melalui tangga utama. Namun, apabila Anda lebih mementingkan privasi, maka tangga putar perlu dibuat, dan pintu penghubung ruang tidur pembantu dengan hall lantai dua tidak perlu dibuat.
Demikian jawaban yang bisa saya berikan. Mudah-mudahan sesuai dengan keinginan Anda sekalian. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Denah Lantai 1
1.    Carport
2.    Teras
3.    Ruang tamu/ruang keluarga
4.    Ruang makan
5.    Dapur
6.    Beranda
7.    Ruang tidur 1
8.    Kamar mandi 1
9.    Ruang tidur utama
10.   Ruang cuci
Denah Lantai 2
11.   Hall
12.   Ruang tidur 2
13.   Kamar mandi 2
14.   Ruang tidur 3
15.   Ruang jemur dan setrika
16.   Kamar mandi pembantu

Konsep Foyer untuk Rumah Praktik Dokter


TANYA

Saya seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai dokter gigi. Supaya bisa bekerja sambil menjaga anak saya yang masih kecil, saya ingin membuka praktik di rumah. Namun saya bingung dengan penataan ruang di rumah saya agar dapat dijadikan ruang praktik. Saya berencana membuat ruang praktik di ruang tamu, karena ruangan ini cukup besar, yaitu berukuran 6 m x 5 m. Tetapi saya ingin tetap ada akses masuk ke dalam rumah tanpa harus melalui ruang praktik. Peralatan yang akan saya masukkan ke ruang praktik adalah kursi praktik, lemari, meja, dan kursi. Saya juga ingin menyediakan ruang tunggu, yang rencananya akan diletakkan di teras rumah yang berukuran 3 m x 2 m. Apakah ini memungkinkan?
Oya, pintu masuk ke dalam rumah saat ini terletak di tengah-tengah dinding yang panjangnya 6 m. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas bantuannya.
Tari, Pluit
JAWAB
Salam kenal untuk Bu Tari di Pluit. Saat ini memang sudah menjadi satu tren, seorang profesional menggerakkan usahanya dari rumah tinggal, yang biasa dikenal dengan sebutan SOHO (small office home office). Membuka praktik dokter gigi di rumah seperti Bu Tari memang menjadi satu pilihan yang menarik. Sambil bekerja, seorang ibu atau orangtua tetap dapat mengawasi anak-anaknya.
Saya coba perkenalkan satu konsep foyer, untuk memecahkan masalah Bu Tari. Foyer, atau bisa juga disebut lobi, atau hall, pada dasarnya berfungsi sebagai ruang penerima pertama dari rumah, atau bangunan lain seperti hotel, kantor, dan sebagainya.
Foyer di rumah sangat baik digunakan terutama sebagai ruang antara, atau ruang pengarah antara area publik dengan area privat. Dalam beberapa penyelesaian pada rumah tinggal, foyer dapat digunakan sebagai ruang antara sebelum tamu atau penghuni masuk ke dalam rumah. Pada saat hujan, maka jas hujan, payung, sepatu, dapat disimpan di ruang ini. Ruang ini biasanya dilengkapi dengan cermin, meja konsol, atau dapat juga ditambahkan rak-rak simpan sepatu, kursi tunggu, dan sebagainya.
Dalam kasus Bu Tari, maka foyer digunakan sebagai ruang pengarah antara ruang publik yakni ruang praktik dokter dengan ruang privat yakni ruang tamu ataupun ruang keluarga.
Secara ringkas saya coba usulkan penyelesaian sebagai berikut. Ruang teras yang berukuran 2 m x 3 m tetap dapat digunakan sebagai ruang pendaftaran dan ruang tunggu pasien tanpa harus mengubahnya. Ruang tamu yang ukurannya 6 m x 5 m, dibagi menjadi dua ruang utama yakni ruang praktik dokter dan ruang tamu, dengan foyer sebagai ruang antara. Letak pintu tidak saya ubah; tetap seperti yang ada saat ini.
Silakan perhatikan denah dan gambar berikut untuk mendapatkan gambaran lebih jauh mengenai ruang foyer, dan sedikit gambaran dari dalam ruang praktek dokter gigi Bu Tari.
Demikian Bu Tari, mudah-mudahan jawaban ini cukup memuaskan. Silakan mencoba ide-ide lain.

Menghadapi Pengembang Pailit


TANYA

Kami membeli sebuah rumah di kawasan “B” secara tunai bertahap. Kami telah menempati rumah tersebut lebih dari satu tahun. Sampai saat ini kami belum menandatangani AJB (Akta Jual Beli), sehingga kami belum memiliki sertifikat atas rumah kami tersebut. Dahulu, pengembang menjamin bahwa sertifikat akan kami terima selambat-lambatnya delapan bulan sejak tanggal serah terima. Tetapi hingga sekarang belum ada realisasinya.
Kemudian beberapa hari yang lalu, kami membaca sebuah pengumuman di salah satu surat kabar yang isinya menyatakan bahwa pengembang perumahan kami pailit. Apa yang harus kami lakukan untuk mendapatkan sertifikat hak atas rumah kami tersebut? Terima kasih.
Rianna,
Jakarta
JAWAB
Ibu Rianna, terima kasih untuk pertanyaannya. Pada prinsipnya, Ibu tidak perlu terlalu khawatir, karena bila benar pengembang itu pailit maka pengadilan pasti telah menunjuk seorang kurator untuk membereskan piutang atau kewajiban pengembang yang pailit.
Perlu digarisbahwahi, kurator berhak untuk menentukan batas waktu tertentu dalam menerima permasalahan atau pengaduan dari Ibu. Atau dengan kata lain, kurator berhak menolak pengaduan Ibu, bila telah melewati batas waktu yang ditentukan. Oleh karena itu kami sangat menyarankan, Ibu mencari informasi siapa kurator yang telah ditunjuk. Setelah itu segera daftarkan permasalahan Ibu di kantor kurator yang terkait.
Sebagai dasar pengurusan sertifikat, salah satu syaratnya adalah harus ada AJB (Akta Jual Beli) yang ditandatangani oleh penjual dan pembeli di hadapan Notaris/PPAT. Dalam hal ini, karena pengembang telah diputuskan pailit, pengembang tidak berhak menandatangani AJB. Dengan demikian bila seluruh kondisi dan persyaratan yang ditentukan telah terpenuhi maka kuratorlah yang akan menandatangani AJB tersebut.
Guna pengurusan tersebut, yang perlu Ibu persiapkan selain dokumen-dokumen terkait adalah dana untuk membayar kurator, membayar biaya notaris, serta biaya pengurusan pembuatan sertifikat.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Penambahan Ruang-ruang Servis


TANYA

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Beberapa waktu lalu saya membeli sebuah rumah tinggal 2 lantai melalui pengembang, dan saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Luas tanahnya 185 m2 dengan luas bangunan 120 m2. Saya berniat melakukan pengembangan terhadap rumah tersebut karena ada lahan kosong yang masih tersisa seluas 50 m2. Rencana pengembangannya sebagai berikut.
1. Ruang tidur anak (2 orang anak dalam satu ruang)
2. Ruang tidur pembantu
3. Mushola
4. Tempat cuci
5. Tempat jemur
6. Gudang
7. Taman di dalam rumah
Mohon Tabloid RUMAH membantu memberikan saran. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Eko Hardjani
ekohardjani@***.com
Klik pada gambar untuk memperbesar.
JAWAB
Assalamualaikum Wr. Wb., Bapak Eko. Penambahan ruang servis di rumah Bapak sangat memungkinkan, mengingat halaman belakang yang tersedia masih mencukupi.
Untuk lantai 1, saya hanya memperluas dapur dan ruang makan, serta menambahkan mushola dan gudang di bagian belakang. Dengan demikian, Bapak masih memiliki halaman atau taman belakang yang cukup luas, lengkap dengan beranda yang bisa digunakan untuk mencari angin.
Untuk penambahan ruang tidur anak, karena semua ruang tidur ada di lantai 2, maka penambahannya juga di lantai 2. Karena kamar ini untuk dua anak, maka ruang yang diperlukan minimal 3 m x 4 m. Apabila ruang terasa sempit, Bapak bisa menggunakan ranjang susun; baik ranjang bertingkat atau ranjang dengan laci berupa ranjang di bawahnya.
Di lantai 2 ini, kamar mandi saya pindahkan ke depan, karena posisi sekarang persis berada di atas dapur. Dari segi etika dan kenyamanan tentu tidak baik kamar mandi dan WC berada di atas dapur. Selain itu, dengan bertambahnya ruang tidur, tentu perlu penambahan kamar mandi, sehingga kamar mandi yang satu bisa dijadikan kamar mandi pribadi untuk ruang tidur utama Anda.
Ruang dan fasilitas servis berada di belakang, yang memiliki akses tersendiri, sehingga tidak mengganggu aktivitas keluarga Anda.
Nah, Bapak Eko, mudah-mudahan jawaban kami berkenan untuk Bapak. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Klik pada gambar untuk memperbesar.
Denah Lantai 1
1.    Carport
2.    Teras
3.    Pintu masuk samping
4.    Ruang tamu
5.    Ruang makan
6.    Ruang keluarga
7.    Kamar mandi
8.    Dapur
9.    Mushola/ruang sholat
10.   Beranda
11.   Gudang
Denah Lantai 2
12.   Ruang belajar/ruang kerja
13.   Ruang tidur utama
14.   Walk-in closet
15.   Kamar mandi pribadi
16.   Kamar mandi
17.   Balkon
18.   Ruang tidur 1
19.   Ruang tidur 2
20.   Ruang tidur pembantu
21.   Kamar mandi
22.   Ruang cuci, setrika, dan jemur

http://www.tabloidrumah.com/?p=2983

Senin, 19 November 2012

Membeli Rumah untuk Pertama Kali



Kondisi keuangan
 – pahami biaya yang perlu dikeluarkan untuk:
  • Uang tanda jadi. Pengembang biasanya akan menentukan besar uang tanda jadi. Namun jika Anda tidak membeli dari Pengembang, misalnya dari pasar sekunder, penjual properti dapat menentukan besar uang tanda jadi.
    • Pengembang akan memberikan formulir pesanan unit yang di dalamnya tertera jadwal pembayaran uang tanda jadi dan pelunasan uang muka. Jadwal ini harus ditulis dengan jelas dan disetujui oleh pihak penjual dan pembeli. Jadwal pembayaran ini sangat penting ketika Anda membiayai properti dengan program cicilan/angsuran.
  • Uang Muka.
    • Seperti yang telah disinggung di atas, Anda perlu melunasi uang muka jika ingin membeli properti dari Pengembang.Untuk properti yang dibeli dari pasar sekunder, bank biasanya akan menentukan besar uang muka yang perlu dibayarkan kepada penjual langsung, besarnya berkisar antara 20%-50%.
    • Anda sebaiknya berhati-hati dalam mengatur waktu pembayaran uang muka ini. Pastikan terlebih dahulu bahwa akad kredit Anda disetujui oleh pihak bank, sebelum Anda terlanjur membayarkan uang muka kepada penjual. Ini dapat dilakukan dengan membuat Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) dengan penjual di depan notaris yang mengatakan bahwa Anda baru akan membayar uang muka setelah akad kredit disetujui oleh pihak bank.
  • Angsuran.  Idealnya, besar angsuran tidak melebihi sepertiga dari penghasilan Anda (suami/istri/gabungan).
  • Biaya notaris untuk mengikat kredit secara hukum
Cari tahu harga pasar untuk properti yang Anda inginkan
  • Dapatkan penilaian indikatif dari Bank melalui survey penilaian aset properti untuk menentukan harga jual dan legalitas properti yang dimaksud. Nilai aset properti semestinya sesuai dengan harga pasar yang berlaku.
  • Legalitas dokumen yang diperlukan biasanya seperti Sertifikat Tanah (SHM/SHGB/Sarusun), Sertifikat IMB (izin Mendirikan Bangunan), SPPT PBB, Suart Kuasa Jual, Surat Warisan, dan lain-lain. Selanjutnya, bank akan memberikan keputusan tentang kelayakan properti untuk proses akad kredit, seandainya semua dokumen yang diperlukan telah dilengkapi. Jika belum, maka mereka akan memberitahu lebih lanjut tentang dokumen yang diperlukan.
Analisa resiko kredit
  • Sebelum permohonan KPR disetujui, bank akan menganalisa kredit untuk mengukur kemampuan angsuran/cicilan Anda. Biasanya, besar angsuran per bulan tidak boleh melebihi dari sepertiga pendapatan suami, istri, atau gabungan. Verifikasi akan dilakukan melalui pemeriksaan rekening koran selama 3-6 bulan terakhir, untuk melihat pengeluaran bulanan Anda. Wawancara juga akan dilakukan, ditambah dengan kroscek rujukan yang anda berikan dan begitu pula dengan pengecekan ke Bank Indonesia.
  • Bank Indonesia akan memeriksa (jika ada) kartu kredit, kredit kendaraan bermotor, KPR lain, kredit lain, dan biaya hidup bulanan, atau jika pernah atau sedang dalam status Blacklist.
  • Selanjutnya dalam waktu 14-60 hari kerja, bank akan memberikan keputusan atas permohonan KPR anda.

Akad kredit

Akad kredit dilakukan setelah semua syarat di atas telah terpenuhi. Setelah akad kredit, angsuran sudah dapat mulai dibayarkan. Setelah semua angsuran dilunasi, pastikan Anda mendapatkan Surat Pelunasan Utang dari bank dan Sertifikat Asli Kepemilikan Unit Properti sebagai tanda bukti resmi kepemilikan atas rumah pertama Anda.

©RUMAH.COM Agustus 2011

Hari Ini Adalah Hari Toilet Sedunia!


RumahCom – Tahukah Anda bahwa hari ini adalah Hari Toilet Sedunia? Ya, sejak 2001, World Toilet Organization (WTO) mencanangkan tanggal 19 November sebagai Hari Toilet Sedunia atau World Toilet Day (WTD).

Mengapa hal ini penting? Mungkin Anda belum pernah mendengar beberapa fakta berikut ini. Hingga saat ini, masih ada sekitar 40% penduduk dunia atau kurang lebih 2,5 miliar orang di bumi ini tidak memiliki akses pada fasilitas sanitasi dan toilet yang layak. Selain itu, sekitar 1,1 miliar orang terpaksa buang air besar dan buang air kecil di tempat terbuka. Hal itu tentu saja dapat mencemari lingkungan sekitarnya.

Lalu apa dampaknya? Hampir 900 juta orang di dunia dipaksa untuk mempertaruhkan hidupnya setiap hari dengan mengonsumsi air yang tercemar itu, karena mereka tidak memiliki pilihan lain. Kurang memadainya sanitasi dasar adalah pembunuh berantai tersembunyi , dimana setiap 20 detik seorang anak meninggal dunia karena penyakit yang diakibatkan oleh sanitasi buruk. Jumlah ini lebih besar daripada kematian yang diakibatkan oleh AIDS, malaria, dan campak jika digabungkan.

Peringatan Hari Toilet Sedunia ini bertujuan untuk mendobrak pemikiran bahwa membicarakan permasalahan sekitar toilet adalah suatu hal yang tabu. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya fasilitas dan infrastruktur toilet, serta sanitasi yang memadai.

Jack Sim, Pendiri dan Direktur WTO mengatakan, salah satu cara yang paling penting untuk memecahkan masalah sanitasi global adalah dengan mendiskusikannya. “Mendiskusikan untuk kemudian membuat sanitasi yang baik dan terjangkau bagi setiap orang di dunia dapat memungkinkan kita untuk membuat langkah besar dalam mengurangi penyakit diare pada anak-anak dan memberi mereka sebuah kehidupan yang lebih layak,” kata Jack hari ini (19/11).

Sementara itu, Haikel Fahim, Advocacy & Communication Manager WTO mengatakan, dalam perjalanan lebih dari 10 tahun organisasi ini, belum banyak perubahan yang dicapai. Dan ini membuatnya prihatin. “Kita memiliki target yang harus dicapai melalui Millenium Development Goals. Namun kita tidak akan bisa meraihnya pada 2015 nanti karena kepedulian kita terhadap sanitasi yang sehat masih sangat rendah,” ungkap Haikel.

Im Suryani
imsuryani@rumah.com