Kamis, 24 Mei 2012

5 Larangan Menata Interior Rumah Mungil


KOMPAS.com - Rumah serba mungil membuat Anda lebih cermat melakukan penataan. Karena jika salah menatanya, maka yang terjadi rumah semakin sumpek, sempit, dan tidak nyaman dihuni.
Untuk menata rumah mungil kesayangan Anda, mulailah dengan jeli mencermati ruang-ruang kosong yang bisa menjadi tempat meletakkan barang. Misalnya, area bawah tangga, anak tangga itu sendiri, di bawah wastafel, atau kolong tempat tidur.
Selain itu, perhatikan pula faktor pencahayaan dalam ruangan. Usahakan agar pilihan lampu memberi kesan formal, luas, serta bersahabat.
Di dalam rumah mungil, peletakan jendela juga harus tepat posisinya, begitu juga pemakaian kaca di dalam rumah agar dapat membuat rumah terlihat lebih luas. Pakailah ukuran jendela yang tidak besar dan kaca tidak bermotif. Jendela dipasang dengan posisi tepat agar dapat menyerap sinar matahari, memberi kehangatan, dan membantu sirkulasi udara dalam rumah.
Sebaiknya, Anda juga memilih warna-warna terang untuk dinding. Pemakaian warna gelap akan memberi kesan ruangan lebih sempit dan lesu. Kalau Anda senang memakai wallpaper, pilihlah yang bermotif ringan dan berwarna lembut dengan motif garis tipis atau kotak tipis. Tujuan pemakaian motif ini adalah untuk membantu mengistirahatkan pandangan mata.
Agar tak berkesan berat dan sempit, pilihlah furnitur dengan desain sederhana. Pilih furnitur dengan warna lembut agar menghasilkan efek luas dan ringan.
Sebagai sentuhan alam, masukkan unsur-unsur alam seperti tanaman dalam pot atau bunga di dalam rumah. Anda juga dapat memakai cermin yang ditempatkan di satu sudut untuk memberi kesan luas di dalam ruangan.
Berdasarkan semua saran yang telah dikemukakan di atas, ada baiknya Anda menghindari penataan interior rumah mungil yang justru dapat memperburuk keadaan. Lima hal patut Anda hindari itu adalah:
- Menempatkan barang-barang seni atau pajangan di atas ketinggian mata atau penglihatan rata-rata orang pada umumnya. Letakkan dan susun barang-barang tersebut kira-kira 150 sentimeter dari lantai.
- Hindari menggunakan pajangan atau hiasan berukuran kecil. Sebaiknya Anda menyesuaikan pilihan hiasan atau pajangan menurut skala ruang yang ada. Gunakan dua pertiga dari lebar dinding untuk penempatan lukisan, barang seni, aksesoris dinding lainnya.
- Hindari menempatkan aneka perabotan di dalam ruang kecil. Sebaiknya, sesuaikan ukuran ruang dengan ukuran dan bentuk perabotan. Untuk menyiasati hal ini agar tidak terjadi, Anda dapat mempersiapkan ruangan dengan membuat layout ruang.
- Hindari mengelompokkan barang-barang sejenis yang disusun seperti barisan. Sebaiknya, Anda tidak mencampuradukkan ukuran, besaran, dan teksur, tetapi variasikan penggunaan hiasan atau obyek dari segi ketinggiannya untuk menciptakan ketinggian berjenjang.
- Anda menggunakan lampu meja sudut atau lampu baca berukuran kecil. Sebaiknya, pakai lampu dengan tinggi sekitar 70 - 80 sentimeter.

Tips Desain Rumah Mungil Minimalis


Desain Rumah Mungil –Gambar Design Rumah Mungil. Indah tidak harus selalu mahal. Kreativitas desain yang arif dan cerdas dari seorang arsitek justru mampu mewujudkan rumah mungil yang hemat bahan bangunan dan menyiasati segala keterbatasan, baik dana maupun lahan. Desain rumah mungil minimalismencakup 2 aspek, yaitu desain rumah interior yang meliputi tata ruang bagian dalam rumah, serta desain rumah eksterior yang merupakan bagian bentuk luar bangunan sebuah rumah.
Untuk memaksimalkan sebuah desain rumah mungil yang artistik dan minimalis, cobalah Anda gunakan tips design rumah mungil seperti yang dilansir architectaria berikut ini.
  1. Gunakan Cermin.
    Cermin menciptakan kesan luas pada ruang. Gunakan cermin di daerah meja makan atau ruang keluarga. Cermin dengan ukuran besar di tempat tepat menghasilkan efek ruang yang kuat. Sebelum cermin diletakkan di dinding, kita dapat mencoba-coba dahulu penempatannya di beberapa tempat untuk mengetahui efeknya pada ruang.
  2. Gunakan Furniture Built-in (Modular Furniture). 
    Desain built-in menciptakan kesan ruang yang simpel dan membuat ruang lebih luas. Selain itu dapat mengurangi biaya pembelian furniture. Misalnya di ruang tidur, lemari dapat dibuat “menempel” ke tembok atau di dalam gypsum. Kita hanya perlu membuat ambalan di dalamnya dan membuat pintunya saja hingga memperkecil biaya pembuatan furniture. Bagian dalam lemari dapat dilapisi wallpaper supaya lebih manis.
  3. Gunakan Furniture Berukuran Kecil. 
    Misalnya untuk meja makan. Gunakan meja makan kecil dan diletakkan menempel tembok dengan 4 kursi. Kursi yang digunakan lebih baik puff sehingga kesan ruang lebih luas. Gunakan pula coffee table dan credenza yang berukuran kecil.
  4. Pilih Furniture Yang Berkesan Ringan.
    Jangan memilih furniture yang “berat” dan tebal. Cari furniture yang tipis dan berbentuk rangka, bukan bidang. Contohnya untuk credenza tv, pilih furniture berkaki, jangan yang penuh sampai ke lantai.
  5. Pilih Warna Ruangan Yang Berwarna Muda. 
    Warna ruang jangan gelap untuk bidang dinding yang besar. Pilih warna muda sehingga terang dan berkesan luas.
  6. Maksimalkan Tempat Penyimpanan. 
    Gunakan semaksimal mungkin furniture untuk tempat penyimpanan. Misalnya membuat laci-laci di bawah ranjang, nakas yang dapat menyimpan barang, credenza yang dapat memuat majalah-majalah dan semua furniture lainnya. Dengan banyak penyimpanan akan mengurangi barang-barang yang dibiarkan tergeletak dan jika arang bertambah banyak tidak perlu membuat lagi tempat peyimpanan.
  7. Ciptakan Kesan Final. 
    Jangan biarkan dinding kosong terlalu besar. Dinding kosong dapat diisi dengan lukisan atau hiasan. Jangan pula dibuat terlalu penuh. Tapi secukupnya saja sehingga bangunan tidak terkesan kosong dan dingin.