Kamis, 22 November 2012

Renovasi Efisien di Atas Lahan 120 m2



TANYA
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pak Wijoyo yang terhormat, kami telah membeli rumah di perumahan dengan luas tanah 120 m2 dan luas bangunan 49 m2. Kami berencana mengembangkan rumah tersebut dengan menambah ruangan, dengan perincian sebagai berikut.
1. Memindahkan dapur yang ada dari lokasi sekarang (dipindahkan ke bagian belakang)
2. Ruang tidur
3. Ruang makan, diharapkan dekat dengan dapur
4. Kamar pembantu
5. Ruang cuci
6. Tempat jemuran pakaian
7. Taman di bagian belakang rumah (jika ada)
Kami mohon saran dan pertimbangan Bapak, sehingga renovasi rumah ini dapat dilaksanakan dengan biaya seefisien mungkin.
Atas saran & bantuan Bapak kami ucapkan terimakasih.
Puguh Widyotriono
puguh-widyo@***.co.id
Pertanyaan serupa juga diajukan oleh
-Nurul (nrul.rs@***.com)
-Tono Hartono
JAWAB
Assalamualaikum Wr. Wb Bapak Puguh, Ibu Nurul, dan Bapak Tono Hartono. Biaya renovasi banyak ditentukan oleh besar kecilnya renovasi yang dilaksanakan. Semakin banyak kebutuhan ruangnya, tentu biaya yang harus dikeluarkan pun juga semakin besar. Biaya terbesar dalam pembangunan atau renovasi rumah kebanyakan ada pada pembuatan dapur dan kamar mandi. Ruangan-ruangan tersebut, selain memerlukan finishing khusus, juga membutuhkan pekerjaan pemipaan air bersih dan kotor.
Untuk rumah Anda, letak dapur dipindahkan ke belakang. Berarti ada pekerjaan pemipaan tambahan, sehingga diperlukan biaya ekstra untuk penanaman dan penyambungan pipa di bawah lantai. Berbeda dengan pembuatan kamar mandi di lantai atas, yang tidak memerlukan pekerjaan penggalian pipa air, karena bisa diletakkan di bawah plat lantai. Itu sebabnya kebutuhan kamar mandi pembantu saya letakkan di lantai atas ruang cuci. Namun, tetap saja Anda harus melakukan pekerjaan penggalian untuk menghubungkan pipa baru di kamar mandi tersebut dengan pipa lama di kamar mandi lantai bawah.
Dengan memindahkan dapur ke belakang, maka ruang tamu bisa dibuat lebih luas, sehingga bisa berfungsi sekaligus sebagai ruang keluarga. Ruang di bawah tangga, apabila diperlukan, bisa dimanfaatkan sebagai ruang penyimpanan. Apabila Anda ingin lebih menghemat biaya, tangga putar untuk servis tidak perlu dibuat, sehingga akses ke lantai atas bisa melalui tangga utama. Namun, apabila Anda lebih mementingkan privasi, maka tangga putar perlu dibuat, dan pintu penghubung ruang tidur pembantu dengan hall lantai dua tidak perlu dibuat.
Demikian jawaban yang bisa saya berikan. Mudah-mudahan sesuai dengan keinginan Anda sekalian. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Denah Lantai 1
1.    Carport
2.    Teras
3.    Ruang tamu/ruang keluarga
4.    Ruang makan
5.    Dapur
6.    Beranda
7.    Ruang tidur 1
8.    Kamar mandi 1
9.    Ruang tidur utama
10.   Ruang cuci
Denah Lantai 2
11.   Hall
12.   Ruang tidur 2
13.   Kamar mandi 2
14.   Ruang tidur 3
15.   Ruang jemur dan setrika
16.   Kamar mandi pembantu

Konsep Foyer untuk Rumah Praktik Dokter


TANYA

Saya seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai dokter gigi. Supaya bisa bekerja sambil menjaga anak saya yang masih kecil, saya ingin membuka praktik di rumah. Namun saya bingung dengan penataan ruang di rumah saya agar dapat dijadikan ruang praktik. Saya berencana membuat ruang praktik di ruang tamu, karena ruangan ini cukup besar, yaitu berukuran 6 m x 5 m. Tetapi saya ingin tetap ada akses masuk ke dalam rumah tanpa harus melalui ruang praktik. Peralatan yang akan saya masukkan ke ruang praktik adalah kursi praktik, lemari, meja, dan kursi. Saya juga ingin menyediakan ruang tunggu, yang rencananya akan diletakkan di teras rumah yang berukuran 3 m x 2 m. Apakah ini memungkinkan?
Oya, pintu masuk ke dalam rumah saat ini terletak di tengah-tengah dinding yang panjangnya 6 m. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas bantuannya.
Tari, Pluit
JAWAB
Salam kenal untuk Bu Tari di Pluit. Saat ini memang sudah menjadi satu tren, seorang profesional menggerakkan usahanya dari rumah tinggal, yang biasa dikenal dengan sebutan SOHO (small office home office). Membuka praktik dokter gigi di rumah seperti Bu Tari memang menjadi satu pilihan yang menarik. Sambil bekerja, seorang ibu atau orangtua tetap dapat mengawasi anak-anaknya.
Saya coba perkenalkan satu konsep foyer, untuk memecahkan masalah Bu Tari. Foyer, atau bisa juga disebut lobi, atau hall, pada dasarnya berfungsi sebagai ruang penerima pertama dari rumah, atau bangunan lain seperti hotel, kantor, dan sebagainya.
Foyer di rumah sangat baik digunakan terutama sebagai ruang antara, atau ruang pengarah antara area publik dengan area privat. Dalam beberapa penyelesaian pada rumah tinggal, foyer dapat digunakan sebagai ruang antara sebelum tamu atau penghuni masuk ke dalam rumah. Pada saat hujan, maka jas hujan, payung, sepatu, dapat disimpan di ruang ini. Ruang ini biasanya dilengkapi dengan cermin, meja konsol, atau dapat juga ditambahkan rak-rak simpan sepatu, kursi tunggu, dan sebagainya.
Dalam kasus Bu Tari, maka foyer digunakan sebagai ruang pengarah antara ruang publik yakni ruang praktik dokter dengan ruang privat yakni ruang tamu ataupun ruang keluarga.
Secara ringkas saya coba usulkan penyelesaian sebagai berikut. Ruang teras yang berukuran 2 m x 3 m tetap dapat digunakan sebagai ruang pendaftaran dan ruang tunggu pasien tanpa harus mengubahnya. Ruang tamu yang ukurannya 6 m x 5 m, dibagi menjadi dua ruang utama yakni ruang praktik dokter dan ruang tamu, dengan foyer sebagai ruang antara. Letak pintu tidak saya ubah; tetap seperti yang ada saat ini.
Silakan perhatikan denah dan gambar berikut untuk mendapatkan gambaran lebih jauh mengenai ruang foyer, dan sedikit gambaran dari dalam ruang praktek dokter gigi Bu Tari.
Demikian Bu Tari, mudah-mudahan jawaban ini cukup memuaskan. Silakan mencoba ide-ide lain.

Menghadapi Pengembang Pailit


TANYA

Kami membeli sebuah rumah di kawasan “B” secara tunai bertahap. Kami telah menempati rumah tersebut lebih dari satu tahun. Sampai saat ini kami belum menandatangani AJB (Akta Jual Beli), sehingga kami belum memiliki sertifikat atas rumah kami tersebut. Dahulu, pengembang menjamin bahwa sertifikat akan kami terima selambat-lambatnya delapan bulan sejak tanggal serah terima. Tetapi hingga sekarang belum ada realisasinya.
Kemudian beberapa hari yang lalu, kami membaca sebuah pengumuman di salah satu surat kabar yang isinya menyatakan bahwa pengembang perumahan kami pailit. Apa yang harus kami lakukan untuk mendapatkan sertifikat hak atas rumah kami tersebut? Terima kasih.
Rianna,
Jakarta
JAWAB
Ibu Rianna, terima kasih untuk pertanyaannya. Pada prinsipnya, Ibu tidak perlu terlalu khawatir, karena bila benar pengembang itu pailit maka pengadilan pasti telah menunjuk seorang kurator untuk membereskan piutang atau kewajiban pengembang yang pailit.
Perlu digarisbahwahi, kurator berhak untuk menentukan batas waktu tertentu dalam menerima permasalahan atau pengaduan dari Ibu. Atau dengan kata lain, kurator berhak menolak pengaduan Ibu, bila telah melewati batas waktu yang ditentukan. Oleh karena itu kami sangat menyarankan, Ibu mencari informasi siapa kurator yang telah ditunjuk. Setelah itu segera daftarkan permasalahan Ibu di kantor kurator yang terkait.
Sebagai dasar pengurusan sertifikat, salah satu syaratnya adalah harus ada AJB (Akta Jual Beli) yang ditandatangani oleh penjual dan pembeli di hadapan Notaris/PPAT. Dalam hal ini, karena pengembang telah diputuskan pailit, pengembang tidak berhak menandatangani AJB. Dengan demikian bila seluruh kondisi dan persyaratan yang ditentukan telah terpenuhi maka kuratorlah yang akan menandatangani AJB tersebut.
Guna pengurusan tersebut, yang perlu Ibu persiapkan selain dokumen-dokumen terkait adalah dana untuk membayar kurator, membayar biaya notaris, serta biaya pengurusan pembuatan sertifikat.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Penambahan Ruang-ruang Servis


TANYA

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Beberapa waktu lalu saya membeli sebuah rumah tinggal 2 lantai melalui pengembang, dan saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Luas tanahnya 185 m2 dengan luas bangunan 120 m2. Saya berniat melakukan pengembangan terhadap rumah tersebut karena ada lahan kosong yang masih tersisa seluas 50 m2. Rencana pengembangannya sebagai berikut.
1. Ruang tidur anak (2 orang anak dalam satu ruang)
2. Ruang tidur pembantu
3. Mushola
4. Tempat cuci
5. Tempat jemur
6. Gudang
7. Taman di dalam rumah
Mohon Tabloid RUMAH membantu memberikan saran. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Eko Hardjani
ekohardjani@***.com
Klik pada gambar untuk memperbesar.
JAWAB
Assalamualaikum Wr. Wb., Bapak Eko. Penambahan ruang servis di rumah Bapak sangat memungkinkan, mengingat halaman belakang yang tersedia masih mencukupi.
Untuk lantai 1, saya hanya memperluas dapur dan ruang makan, serta menambahkan mushola dan gudang di bagian belakang. Dengan demikian, Bapak masih memiliki halaman atau taman belakang yang cukup luas, lengkap dengan beranda yang bisa digunakan untuk mencari angin.
Untuk penambahan ruang tidur anak, karena semua ruang tidur ada di lantai 2, maka penambahannya juga di lantai 2. Karena kamar ini untuk dua anak, maka ruang yang diperlukan minimal 3 m x 4 m. Apabila ruang terasa sempit, Bapak bisa menggunakan ranjang susun; baik ranjang bertingkat atau ranjang dengan laci berupa ranjang di bawahnya.
Di lantai 2 ini, kamar mandi saya pindahkan ke depan, karena posisi sekarang persis berada di atas dapur. Dari segi etika dan kenyamanan tentu tidak baik kamar mandi dan WC berada di atas dapur. Selain itu, dengan bertambahnya ruang tidur, tentu perlu penambahan kamar mandi, sehingga kamar mandi yang satu bisa dijadikan kamar mandi pribadi untuk ruang tidur utama Anda.
Ruang dan fasilitas servis berada di belakang, yang memiliki akses tersendiri, sehingga tidak mengganggu aktivitas keluarga Anda.
Nah, Bapak Eko, mudah-mudahan jawaban kami berkenan untuk Bapak. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Klik pada gambar untuk memperbesar.
Denah Lantai 1
1.    Carport
2.    Teras
3.    Pintu masuk samping
4.    Ruang tamu
5.    Ruang makan
6.    Ruang keluarga
7.    Kamar mandi
8.    Dapur
9.    Mushola/ruang sholat
10.   Beranda
11.   Gudang
Denah Lantai 2
12.   Ruang belajar/ruang kerja
13.   Ruang tidur utama
14.   Walk-in closet
15.   Kamar mandi pribadi
16.   Kamar mandi
17.   Balkon
18.   Ruang tidur 1
19.   Ruang tidur 2
20.   Ruang tidur pembantu
21.   Kamar mandi
22.   Ruang cuci, setrika, dan jemur

http://www.tabloidrumah.com/?p=2983

Senin, 19 November 2012

Membeli Rumah untuk Pertama Kali



Kondisi keuangan
 – pahami biaya yang perlu dikeluarkan untuk:
  • Uang tanda jadi. Pengembang biasanya akan menentukan besar uang tanda jadi. Namun jika Anda tidak membeli dari Pengembang, misalnya dari pasar sekunder, penjual properti dapat menentukan besar uang tanda jadi.
    • Pengembang akan memberikan formulir pesanan unit yang di dalamnya tertera jadwal pembayaran uang tanda jadi dan pelunasan uang muka. Jadwal ini harus ditulis dengan jelas dan disetujui oleh pihak penjual dan pembeli. Jadwal pembayaran ini sangat penting ketika Anda membiayai properti dengan program cicilan/angsuran.
  • Uang Muka.
    • Seperti yang telah disinggung di atas, Anda perlu melunasi uang muka jika ingin membeli properti dari Pengembang.Untuk properti yang dibeli dari pasar sekunder, bank biasanya akan menentukan besar uang muka yang perlu dibayarkan kepada penjual langsung, besarnya berkisar antara 20%-50%.
    • Anda sebaiknya berhati-hati dalam mengatur waktu pembayaran uang muka ini. Pastikan terlebih dahulu bahwa akad kredit Anda disetujui oleh pihak bank, sebelum Anda terlanjur membayarkan uang muka kepada penjual. Ini dapat dilakukan dengan membuat Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) dengan penjual di depan notaris yang mengatakan bahwa Anda baru akan membayar uang muka setelah akad kredit disetujui oleh pihak bank.
  • Angsuran.  Idealnya, besar angsuran tidak melebihi sepertiga dari penghasilan Anda (suami/istri/gabungan).
  • Biaya notaris untuk mengikat kredit secara hukum
Cari tahu harga pasar untuk properti yang Anda inginkan
  • Dapatkan penilaian indikatif dari Bank melalui survey penilaian aset properti untuk menentukan harga jual dan legalitas properti yang dimaksud. Nilai aset properti semestinya sesuai dengan harga pasar yang berlaku.
  • Legalitas dokumen yang diperlukan biasanya seperti Sertifikat Tanah (SHM/SHGB/Sarusun), Sertifikat IMB (izin Mendirikan Bangunan), SPPT PBB, Suart Kuasa Jual, Surat Warisan, dan lain-lain. Selanjutnya, bank akan memberikan keputusan tentang kelayakan properti untuk proses akad kredit, seandainya semua dokumen yang diperlukan telah dilengkapi. Jika belum, maka mereka akan memberitahu lebih lanjut tentang dokumen yang diperlukan.
Analisa resiko kredit
  • Sebelum permohonan KPR disetujui, bank akan menganalisa kredit untuk mengukur kemampuan angsuran/cicilan Anda. Biasanya, besar angsuran per bulan tidak boleh melebihi dari sepertiga pendapatan suami, istri, atau gabungan. Verifikasi akan dilakukan melalui pemeriksaan rekening koran selama 3-6 bulan terakhir, untuk melihat pengeluaran bulanan Anda. Wawancara juga akan dilakukan, ditambah dengan kroscek rujukan yang anda berikan dan begitu pula dengan pengecekan ke Bank Indonesia.
  • Bank Indonesia akan memeriksa (jika ada) kartu kredit, kredit kendaraan bermotor, KPR lain, kredit lain, dan biaya hidup bulanan, atau jika pernah atau sedang dalam status Blacklist.
  • Selanjutnya dalam waktu 14-60 hari kerja, bank akan memberikan keputusan atas permohonan KPR anda.

Akad kredit

Akad kredit dilakukan setelah semua syarat di atas telah terpenuhi. Setelah akad kredit, angsuran sudah dapat mulai dibayarkan. Setelah semua angsuran dilunasi, pastikan Anda mendapatkan Surat Pelunasan Utang dari bank dan Sertifikat Asli Kepemilikan Unit Properti sebagai tanda bukti resmi kepemilikan atas rumah pertama Anda.

©RUMAH.COM Agustus 2011

Hari Ini Adalah Hari Toilet Sedunia!


RumahCom – Tahukah Anda bahwa hari ini adalah Hari Toilet Sedunia? Ya, sejak 2001, World Toilet Organization (WTO) mencanangkan tanggal 19 November sebagai Hari Toilet Sedunia atau World Toilet Day (WTD).

Mengapa hal ini penting? Mungkin Anda belum pernah mendengar beberapa fakta berikut ini. Hingga saat ini, masih ada sekitar 40% penduduk dunia atau kurang lebih 2,5 miliar orang di bumi ini tidak memiliki akses pada fasilitas sanitasi dan toilet yang layak. Selain itu, sekitar 1,1 miliar orang terpaksa buang air besar dan buang air kecil di tempat terbuka. Hal itu tentu saja dapat mencemari lingkungan sekitarnya.

Lalu apa dampaknya? Hampir 900 juta orang di dunia dipaksa untuk mempertaruhkan hidupnya setiap hari dengan mengonsumsi air yang tercemar itu, karena mereka tidak memiliki pilihan lain. Kurang memadainya sanitasi dasar adalah pembunuh berantai tersembunyi , dimana setiap 20 detik seorang anak meninggal dunia karena penyakit yang diakibatkan oleh sanitasi buruk. Jumlah ini lebih besar daripada kematian yang diakibatkan oleh AIDS, malaria, dan campak jika digabungkan.

Peringatan Hari Toilet Sedunia ini bertujuan untuk mendobrak pemikiran bahwa membicarakan permasalahan sekitar toilet adalah suatu hal yang tabu. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya fasilitas dan infrastruktur toilet, serta sanitasi yang memadai.

Jack Sim, Pendiri dan Direktur WTO mengatakan, salah satu cara yang paling penting untuk memecahkan masalah sanitasi global adalah dengan mendiskusikannya. “Mendiskusikan untuk kemudian membuat sanitasi yang baik dan terjangkau bagi setiap orang di dunia dapat memungkinkan kita untuk membuat langkah besar dalam mengurangi penyakit diare pada anak-anak dan memberi mereka sebuah kehidupan yang lebih layak,” kata Jack hari ini (19/11).

Sementara itu, Haikel Fahim, Advocacy & Communication Manager WTO mengatakan, dalam perjalanan lebih dari 10 tahun organisasi ini, belum banyak perubahan yang dicapai. Dan ini membuatnya prihatin. “Kita memiliki target yang harus dicapai melalui Millenium Development Goals. Namun kita tidak akan bisa meraihnya pada 2015 nanti karena kepedulian kita terhadap sanitasi yang sehat masih sangat rendah,” ungkap Haikel.

Im Suryani
imsuryani@rumah.com 

Percantik Taman Atap dengan Aksesoris


Kehadiran aksesoris pada taman atap (roof garden) akan memberi nilai estetika tersendiri. Seperti batu koral, air mancur, patung hingga lampu. Hanya saja perlu aksesoris perlu disesuaikan untuk taman atap, jangan terlalu berat karena akan mempengaruhi struktur beton sebagai alas dari taman atap.
Ini beberapa jenis aksesoris yang dapat digunakan untuk taman atap agar menjadi lebih cantik.
1. Lampu Taman
Lampu ibarat cahaya dari bintang-bintang yang menerangi taman atap saat malam hari. Tanpa kehadiran lampu, taman akan terlihat gelap gulita. Sebagai alat penerang, lampu dapat menjadi aksesoris yang mempercantik taman.
Pilihan lampu sangat bervariasi, seperti lampu dapat ditempel didinding, menyatu dengan tanaman, berbentuk kupu-kupu, lampu gantung bahkan lampu bohlam.
2. Batu pijakan
(stepping stone) pad ataman akan berfungsi menjadikan jalan setapak bahkan sebuah petunjuk jalan yang mengiringi kesuatu tempat dalam taman. Batu pijakan di taman atap juga dapat menghidupkan suasana dan mengisi kekosongan gamparan rumput.
Ada banyak pilihan batu pijakan. Mulai dari bentuk bulat, kotak, persegi panjang, segitiga, hingga oval. Bahan pun beragam, ada koral sikat, batu alam, atau bisa saja kita meminta tukang untuk membuatkannya dari semen sesuai selera.
3. Bangku kayu
Sesuaikan bentuk dan model bangku dengan gay ataman atap. Bangku kayu yang terlihat tua dan masih berbentuk pohon aslinya akan memberi karakter tersendiri. Misalnya, karakter natural pad ataman atap.
Perlu diperhatikan juga, harus disesuaikan ukuran bangku dengan luasan taman. Jika lahan taman atap cukup kecil atau mungil, gunakan bangku yang juga berukuran kecil.
4. Bola granit sikat
Ornamen bola-bola bermacam ukuran dan bentuk dapat memberi taman semakin hidup seakan dihuni benda-benda selain tanaman. Bola granit sikat juga dapat digunakan untuk aksesoris taman atap, dari ukuran kecil, sedang, sampai besar.
5. Gazebo
Aksesoris lain dalam taman atap bisa menggunakan gazebo mini yang disesuaikan dengan kebutuhan. Gazebo selain dapat mempercantik taman, dapat juga sebagai tempat meditasi, jogging, atau tempat bermain anak-anak.
(Satya Nita Pratama)
Foto: Adrian Mulya
Lokasi: Kediaman Antono dan Fennyanto, Jl. Bima Asri Utama, Bekasi

http://www.tabloidrumah.com/?p=3923

Senin, 12 November 2012

Beli Rumah dari Saudara? Harus Jelas Hitam Putihnya!



Penting dipahami bahwa membeli rumah dari saudara bukan berarti segalanya dibuat secara kekeluargaan. Anda tetap harus mengikuti prosedur membeli rumah pada umumnya agar semua transaksi terekam jelas dan tidak ada pihak yang dirugikan.
Awalnya, Dedi Setiadi (32) berniat membantu kakaknya yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Saat sang kakak menawarkan rumahnya agar ia beli, Deni pun mengiyakan. “Keputusan saya, ya, karena ingin membantu kakak saya,” ucap Deni. Selain membantu, ada alasan lain yang membuat ia cepat menerima keputusan itu, yaitu kakaknya memberikan penawaran menarik. “Uang yang harus saya serahkan cukup 60% dari nilai total rumah. Sisanya, dibayar saat anaknya masuk kuliah. Dan itu berarti 9 tahun lagi,” tambahnya.
Tak ada hitam putih. Semua transaksi hanya berdasar sebuah “kepercayaan”. Tetapi, setelah 2 tahun berlalu, kejadian yang tidak diharapkan terjadi. Mendadak, kakaknya selalu meminta uang dengan pelbagai alasan. Awalnya, Deni memberi sejumlah uang yang diminta. Tetapi, saat kakaknya meminta dengan nominal besar, ia terus terang tidak menyanggupi. Ketidak sanggupan ini membuat ia merasa “diteror” kakaknya sendiri. Pertengkaran di antara kedua saudara ini pun akhirnya meledak. Deni merasa air susu dibalas dengan air tuba.
Roni Sembirin Yusuf, konsultan keuangan, PT Winsolutions Financial Consultant, menjelaskan bahwa siapapun pelakunya, tanpa terkecuali, semua yang melibatkan transaksi keuangan wajib dibuatkan hitam putihnya. “Semua yang berhubungan dengan uang itu sifatnya sangat sensitif. Siapapun bisa kalap gara-gara masalah uang. Semua hanya bisa diminimalisasi dengan yang namanya kontrak hitam di atas putih,” terang Roni. Lantas, bagaimana agar kita terhindar dari permasalahan ini?
Ini yang Terpenting!
Jangan terburu-buru memberikan kata “iya” kepada saudara Anda. Walau Anda memang tertarik dengan bentuk desain rumah atau kondisi lingkungan perumahannya yang nyaman ditinggali, sebaiknya cek kondisi keuangan tabungan Anda terlebih dulu. “Jika jumlahnya mencukupi bahkan setelah dihitung Anda masih memiliki tabungan sisa, maka tidak masalah. Tetapi, jika jumlahnya tidak mencukupi atau mencukupi tetapi membuat Anda kehilangan tabungan seluruhnya, sebaiknya perlu berpikir ulang,” ungkap Roni.
Ia menerangkan bahwa jumlah tabungan yang harus dimiliki sisanya tidak kurang dari 20% atau seminimal-minimalnya dapat memenuhi kebutuhan Anda dan keluarga (jika sudah berkeluarga) selama 4-6 bulan. “Ingat, Anda juga memiliki prioritas untuk memenuhi kebutuhan Anda sendiri. Jika Anda sudah berkeluarga, juga bertanggung jawab memenuhi kebutuhan keluarga Anda,” ucap Roni. “Intinya, jangan sampai Anda menolong saudara dari lubang buaya, tetapi Anda sendiri terperosok dan termakan oleh buaya itu,” ungkap Roni memberi perumpamaan.
Lihat, Teliti, dan Periksa
Walau membeli rumah saudara, bukan hal terlarang jika Anda memeriksa barang yang akan dibeli. Periksa secara seksama kondisi fisik rumah. Apakah masih layak huni atau tidak. Ini penting agar Anda bisa bernego tentang harga rumah. Jika masih layak huni, berarti harga jualnya masih tinggi. Jika tidak, harga dipastikan bisa lebih rendah. Selain itu, tanyakan juga umur rumahnya. Umur rumah digolongkan menjadi 3, yaitu baru (kurang dari 10 tahun), sedang (10-20 tahun), dan tua (lebih dari 20 tahun). “Semakin tua usia bangunan, semakin besar kemungkinan Anda harus mengeluarkan biaya lebih untuk perbaikan,” terang Roni.
Pastikan juga bahwa lingkungan perumahan yang akan dibeli memiliki standar kenyamanan dan keamanan yang baik. Jika keduanya tidak terpenuhi, biasanya harga rumah nilainya akan di bawah standar. Jika saudara Anda tetap menjualnya dengan harga tinggi, lebih baik sarankan saja dia untuk menjualnya ke orang lain. Selain tidak akan hidup nyaman di rumah ini, Anda yang berniat untuk investasi pun dipastikan akan kesulitan untuk menjualnya kembali. Terpenting, pastikan bahwa rumah bebas dari sengketa dan lengkap surat-suratnya.
Harga yang Disepakati, Wajar
Membeli rumah dari keluarga biasanya tidak memiliki standar yang jelas. Bahkan, dalam kondisi keuangan yang mendesak ada dan dalam tempo sesingkat-singkatnya, seseorang akan berani menjual rumahnya di bawah standar harga pasar. Sebenarnya, ini sebuah keuntungan bagi Anda. Tetapi, karena bersaudara, sebaiknya Anda tidak sekejam itu membeli rumah dengan harga semurah-murahnya. Tentukan harga yang sedikit memberi dia “kebahagiaan”.
“Harga harus benar-benar disepakati kedua belah pihak. Jika memang memungkinkan, bawa juga keluarga dalam menentukkan harga rumah ini. Minimalnya, harga disepakati oleh Anda dan isteri Anda (jika Anda sudah menikah) dan saudara Anda beserta isterinya (jika kasusnya saudara Anda sudah menikah),” terang Roni.
Pembayarannya Jelas
Walaupun jual belinya dengan saudara atau pihak keluarga, perlu dibuat surat perjanjian di atas materai antara penjual dan pembeli (pihak 1 dan pihak ke-2). Hal ini penting agar tidak terjadi sengketa di dalam keluarga nantinya. “Banyak kasus karena tidak adanya dokumen kontrak mengakibatkan perselisihan antaranggota keluarga. Dari mulai terjadi adu fisik, hingga hilangnya nyawa di tangan keluarga sendiri,” tukas Roni.
Jika Anda membeli secara tunai, kondisinya akan lebih mudah karena Anda tidak perlu melakukan pembayaran sisanya. Bagaimana jika dicicil? Roni menjelaskan harus dibuat secara detail proses pembayarannya. Misalnya, akan dicicil selama berapa tahun dan perbulannya akan dibayar berapa? Jika sudah pasti, Anda berpegang dengan perjanjian tersebut. “Perlu diingat, perjanjian hitam di atas putih ini perlu menggunakan materai dan juga saksi. untuk saksi sebaiknya dari pihak di luar anggota keluarga,” terang Roni. Jika kedua belah pihak jelas, permasalahan membeli rumah dari keluarga akan terhindar.
(Irfan Hidayat – irfan@tabloidrumah.com)
Foto: Jou Endhy Pesuarissa
Lokasi: Rumah Contoh Perumahan Grand Cilebut, Bogor


Nyaman Memarkir Mobil



Carport bukan sekadar tempat “singgah” mobil, ia juga menyeimbangkan tampilan rumah, dan biasanya menjadi entrance bagi rumah-rumah mungil. Letak carport bisa pada fasad tempat pintu utama terletak atau fasad arah lainnya (samping atau belakang). Karena posisinya yang terlihat dari jalan itulah, carport juga harus didesain seharmoni dengan tampak rumah. Sediakan ruang yang cukup untuk meletakkan kendaraan, termasuk untuk meluruskan posisi badan mobil, serta membuka pintu samping dan bagasi belakang.
KOMPLEKSITAS LANTAI CARPORT
Lantai carport tidak sekadar perkerasan yang mengandung unsur estetis. Setidaknya ada 3 syarat umum material lantai yang cocok untuk carport, yaitu tidak licin (memiliki ketahanan tertentu terhadap slip), daya sokong kuat untuk beban berat, dan tahan cuaca (misalnya tidak mudah berjamur).
Apa saja fungsi yang harus diakomodasi? Pikirkan kekuatan konstruksi lantai untuk menahan berat mobil dengan kapasitas tampung maksimalnya. Untuk penutup lantai, tentunya ketahanan terhadap slip saat hujan dan manuver, menjadi perhatian penting. Jalur air juga harus ada. Hal ini berguna ketika mencuci mobil di carport, sehingga air bisa langsung tersalurkan ke got.
Nah, agar jalur air lancar, selain memberi tali air pada lantai carport, lantai tak dibuat datar, yaitu sekitar 1–3% terhadap panjang horizontalnya. Adapula landasan masuk mobil menuju area carport, yang disebut ramp. Idealnya, kemiringan ramp 10%. Artinya setiap 1m naik 10°.
Air yang jatuh dengan kecepatan tertentu (dalam waktu lama/berkala) pada lantai carport dapat merusak konstruksinya. Begitu pula genangan air. Jadi, sebaiknya pada titik jatuhnya air hujan dari atap carportdibuat saluran ataupun resapan sehingga tidak merusak lantai dan langsung mengalir ke selokan.
KUAT ITU PENTING
Walaupun keindahan carport penting, itu bukanlah yang terpenting. Berangkat dari kegunaannya sebagai tempat parkir mobil, lantai adalah elemen utama yang harus mengakomodasi semua hal yang mendukung fungsi tersebut. Yang harus Anda pikirkan pertama-tama adalah kekuatannya menahan beban kendaraan. Lantai carport yang melesak atau ambles tentunya akan membuat Anda tidak nyaman saat memasukkan mobil.
Dua faktor yang berpengaruh dalam menentukan konstruksi lantai, yaitu berat kendaraan dan kondisi tanah. Bobot kendaraan itu sebenarnya relatif ringan, bisa ditanggung oleh tapakan beton ringan (daya topang sebesar 25Mpa atau 250kg/cm2). Pengukuran kekuatan ini dapat dicek setelah beton kering (kira-kira 28 hari). Perbandingan campurannya ½:3:5 (semen:pasir:kerikil), ditambah air yang berbanding lurus terhadap komposisi semen, dengan juga memperhatikan kondisi/jenis tanah.
Konstruksi lantai carport wajib menggunakan tulangan besi beton, yang dirangkai seperti anyaman fondasi tapak. Hal ini dilakukan untuk mengatasi sifat getas beton (tak mampu menahan tegangan tarik). Karena itu tulangan baja, yang kuat terhadap tarik, memperlengkapi kelemahan sifat beton ini. Jarak antarbesi tulangan 5–10cm. Setiap pertemuan besi diikat dengan kawat agar rangkaian tidak goyah.
Untuk memperkuat, tulangan besi dapat disambungkan ke balok dan rollaag di bagian pinggir lantai. Fondasi rollaag dibuat di bagian pinggir lantai untuk menghindari penyusutan dan melesaknya tanah ke arah bagian yang kurang padat. Fondasi ringan yang biasanya dikonstruksi dari batu bata sedalam 30cm ini akan memperkuat daya dukung tanah pada bagian tepi carport.
Jadi, untuk kekuatan lantai carport, setidaknya ada 5 lapisan, yaitu tanah asli, pasir, tulangan besi dan cor beton, perekat/spesi, dan penutup lantai. Sudahkah Anda cek kembali susunan lantai carport Anda?
(Swasti Triana Chrisnawati)
Foto: Adeline Krisanti