Memiliki rumah sendiri adalah idaman semua orang, karenanya masih
banyak orang yang masih mencari-cari rumah idaman untuk di beli dan
dihuni sebagaimana layaknya sebuah keluarga yang ideal. Jika saat ini
anda ada niatan untuk memilih dan membeli rumah baru atau seken dengan
pinjaman KPR dari bank, ada baiknya anda melakukan riset kecil-kecilan
agar anda bisa menentukan bank mana yang akan anda pilih dan berapa
besar dana yang dibutuhkan untuk pembiayaan rumah yang akan dibeli.
Sekarang ini peluang setiap orang untuk mendapatkan tempat tinggal
yang ideal begitu besar. Betapa tidak, di kiri kanan jalan raya
terpampang poster yang mengiklankan berbagai macam properti pada umumnya
dan rumah pada khususnya.
Posting ini sedikit banyak mungkin memberikan masukan kepada pembaca
blog bisnis ini, jika kiranya ada niatan untuk membeli rumah baru atau
seken, atau ada niat untuk cuma sekedar mau tahu berapa biaya yang
dibutuhkan untuk membeli rumah baru atau rumah seken.
Sekarang ini untuk membeli rumah, kita dihadapkan kepada 2 fakta yang
sering mengganjal (kalau memang keuangan kita kurang). yaitu kita
dihadapkan kepada 2 fakta di lapangan, yaitu :
- untuk rumah baru, anda akan dikenakan DP sebesar 20%
- untuk rumah seken, anda akan dikenakan DP sebesar 30%
(ini hasil sementara riset saya terhadap beberapa bank yang ingin saya
ajukan aplikasi kredit, mungkin bisa berkurang atau bertambah)
Artinya kita harus menyetorkan sejumlah uang untuk membayar DP (down
payment) sebelum anda mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) turun
untuk membiayai kredit rumah anda.
Saya pribadi menganjurkan anda untuk mau melakukan riset kepada
bank-bank pemberi kredit pemilikan rumah, agar anda tahu bagaimana
syarat dan ketentuan dari bank tersebut dan pada akhirnya anda akan tahu
berapa DP yang harus disetorkan dan peraturan lainnnya, karena mungkin
semua bank tidak sama dalam menerapkan berapa besar DP untuk KPR.
Menurut saya, untuk bisa membeli rumah baru atau seken dengan
menggunakan KPR dari bank, pastinya akan lebih bijaksana apabila anda
mengetahui bank mana yang memberikan bunga kredit lebih rendah dan DP
yang lebih kecil.
Menentukan bunga KPR juga penting, apakah bunga itu flat atau
menurun. pilihlah bank yang memberikan bunga rendah untuk kredit yang
diberikan mereka.
Namun resikonya kalau ingin uang down-payment/DP yang rendah,
terkadang rumah yang kita dapatkan sangat jauh sekali dari lokasi kita,
namun ini relatif bagi mereka yang ingin sekali mendapatkan rumah
murah, tak peduli dengan jarak antara rumah dengan lokasi pekerjaannya.
Berikut beberapa pertimbangan memiliki Rumah Secara KPR
1. Memilih bank dengan reputasi dan kinerja yang baik sembari
membandingkan batas kredit yang ditawarkan untuk kelancaran proses KPR.
2. Memilih bank yang memiliki jaringan yang luas sehingga lancar dan mudah berhubungan dengan Bank itu.
3. Memenuhi dan memahami aturan main dengan terealisasinya KPR yakni
lulus seleksi awal pengajuan dan sanggup membayar cicilan setiap bulan.
4.Memastikan bahwa dana yang ada sudah melebihin batas minimum untuk pengajuan KPR.
Mekanisme dan prosedur pengajuan KPR:
1. Meminta informasi pengajuan KPR setelah merasa yakin akan pilihan rumah dan bank pemberi KPR.
2. Bank akan melakukan wawancara menyangkut latar belakang penerima KPR dan kesanggupan membayar sesuai waktu.
3. Apabila lulus wawancara, menemui notaris untuk menandatangani akta kredit dan mengurus sertifikat
4. Penyerahan kunci sekaligus memberikan sertifikat kepada bank yang kemudian dikembalikan setelah semua cicilan lunas.
Kesanggupan yang dimintai Bank kepada pemohon KPR
1. Mengisi aplikasi KPR
2. Melampirkan beberapa dokumen sebagai berikut
1.Copy KTP(jika sudah menikah copy KTP suami istri)
2.Surah nikah atau surat cerai
3.Copy Kartu Keluarga
4.Surat keterangan WNI
5.Rekening tabungan 3 bulan terakhir atau rekening koran
6.Slip Gaji
7.Surat keterangan tempat kerja (min 2 tahun bekerja)
8.Surat keterangan jabatan
9.Dokumen kepemilikan agunan berupa Surat hak milik , hak guna
bangunan , Ijin mendirikan bangunan ,serta pajak bumi dan bangunan
10.NPWP Pribadi atau SPT PPH 21 utk kredit lebih dari 100.000.00
Sistem Bunga KPR : Fixed atau Float
Ketika membeli rumah secara KPR pastinya pihak Banke memberitahukan
peminat KPR mengenai sistem bunga yang dipakai dalam pembayaran.
Biasanya Bank memberlakukan bunga fixed dan float untuk KPR.
Fixed adalah bunga yang dibayar selalu tetap meskipun tingkat bunga
selalu fluktuatif. Sistem bunga ini sangat cocok untuk kredit dalam
jangka waktu lama. Jangka waktu maksimum adalah 10 tahun. Biasanya yang
memberi bunga fixed adalah bank syariah.
Sementara float merupakan sistem bunga yang dibayar setiap bulan dan
disesuaikan dengan perubahan tingkat suku bunga pasar. Besarnya bunga
dievaluasi bank satu tahun sekali.
Alasan memilih bunga fixed atau float
Jika anda menginginkan ketenangan dan kepastian dalam mencicil lebih
baik memilih fixed karena cicilannya sama dari bulan ke bulan ataupun
dari tahun ke tahun, Sehingga tidak perlu khawatir akan membengkaknya
cicilan. Akan tetapi seandainya suku bunga turun selama jangka waktu
kredit maka lebih baik mengambil yang float. Keduanya masing mempunyai
keuntungan dan resiko.
Trik Jitu meloloskan Proses KPR
Pihak bank juga selektif dalam memilih calon pengguna KPR supaya
tidak dirugikan. Pihak bank juga tidak segan menuntut calon pengguna KPR
untuk mengikuti tata cara dan menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk
KPR.
Kiat Lolos KPR antara lain adalah
1. Mempersiapkan dokumen yang diperlukan. Bagi seorang wirausaha dokumen yang disiapkan adalah :
1. Daftar pemasok, jika usahanya bergerak di bidang perdagangan
2. Bukti transaksi dengan pelanggan
3. Catatan rekening bank minimum tiga bulan terakhir
4. NPWP
5. Surat ijin usaha perdagangan
6. Tanda daftar perusahaan (TDP)
Bagi Profesional/praktisi yang disiapkan antara lain
1.Bukti transaksi dengan pelanggan
2.Catatan rekening bank minimum tiga bulan terakhir
3.NPWP
4.Surat izin praktik utk beberapa profesi tertentu
2. Memperbaiki penampilan keuangan.
* Memiliki rekening bank karena slip gaji tidak begitu dipercaya
bank. Biasanya bank akan meminta catatan rekening bank untuk membuktikan
jumlah yang sesuai dengan slip gaji. Apabila mendapatkan gaji secara
tunai,sesegera mungkin memasukkannya ke rekening bank sebelum
menggunakan untuk keperluan sehari hari. Dengan begitu bank dapat
menilai bahwa pengaju memiliki penghasilan rutin. Disamping itu usahakan
catatan rekening bank menunjukkan adanya pemasukan sekitar 3-4 bulan
terakhir dari penghasilan
* Proporsional dalam cicilan utang. Karena bank dapat menolak permohonan
KPR jika cicilan utang mencapai 33% dari penghasilan rutin.
* Lancarkan pembayaran utang di tempat lain karena bank dapat
menganalisa dan mempunyai cara tersendiri memperkirakan kondisi keuangan
pemohon KPR.
*http://tanahabanginfo.com/tips-dan-trik-membeli-rumah-dengan-kpr/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar