Senin, 12 November 2012

Nyaman Memarkir Mobil



Carport bukan sekadar tempat “singgah” mobil, ia juga menyeimbangkan tampilan rumah, dan biasanya menjadi entrance bagi rumah-rumah mungil. Letak carport bisa pada fasad tempat pintu utama terletak atau fasad arah lainnya (samping atau belakang). Karena posisinya yang terlihat dari jalan itulah, carport juga harus didesain seharmoni dengan tampak rumah. Sediakan ruang yang cukup untuk meletakkan kendaraan, termasuk untuk meluruskan posisi badan mobil, serta membuka pintu samping dan bagasi belakang.
KOMPLEKSITAS LANTAI CARPORT
Lantai carport tidak sekadar perkerasan yang mengandung unsur estetis. Setidaknya ada 3 syarat umum material lantai yang cocok untuk carport, yaitu tidak licin (memiliki ketahanan tertentu terhadap slip), daya sokong kuat untuk beban berat, dan tahan cuaca (misalnya tidak mudah berjamur).
Apa saja fungsi yang harus diakomodasi? Pikirkan kekuatan konstruksi lantai untuk menahan berat mobil dengan kapasitas tampung maksimalnya. Untuk penutup lantai, tentunya ketahanan terhadap slip saat hujan dan manuver, menjadi perhatian penting. Jalur air juga harus ada. Hal ini berguna ketika mencuci mobil di carport, sehingga air bisa langsung tersalurkan ke got.
Nah, agar jalur air lancar, selain memberi tali air pada lantai carport, lantai tak dibuat datar, yaitu sekitar 1–3% terhadap panjang horizontalnya. Adapula landasan masuk mobil menuju area carport, yang disebut ramp. Idealnya, kemiringan ramp 10%. Artinya setiap 1m naik 10°.
Air yang jatuh dengan kecepatan tertentu (dalam waktu lama/berkala) pada lantai carport dapat merusak konstruksinya. Begitu pula genangan air. Jadi, sebaiknya pada titik jatuhnya air hujan dari atap carportdibuat saluran ataupun resapan sehingga tidak merusak lantai dan langsung mengalir ke selokan.
KUAT ITU PENTING
Walaupun keindahan carport penting, itu bukanlah yang terpenting. Berangkat dari kegunaannya sebagai tempat parkir mobil, lantai adalah elemen utama yang harus mengakomodasi semua hal yang mendukung fungsi tersebut. Yang harus Anda pikirkan pertama-tama adalah kekuatannya menahan beban kendaraan. Lantai carport yang melesak atau ambles tentunya akan membuat Anda tidak nyaman saat memasukkan mobil.
Dua faktor yang berpengaruh dalam menentukan konstruksi lantai, yaitu berat kendaraan dan kondisi tanah. Bobot kendaraan itu sebenarnya relatif ringan, bisa ditanggung oleh tapakan beton ringan (daya topang sebesar 25Mpa atau 250kg/cm2). Pengukuran kekuatan ini dapat dicek setelah beton kering (kira-kira 28 hari). Perbandingan campurannya ½:3:5 (semen:pasir:kerikil), ditambah air yang berbanding lurus terhadap komposisi semen, dengan juga memperhatikan kondisi/jenis tanah.
Konstruksi lantai carport wajib menggunakan tulangan besi beton, yang dirangkai seperti anyaman fondasi tapak. Hal ini dilakukan untuk mengatasi sifat getas beton (tak mampu menahan tegangan tarik). Karena itu tulangan baja, yang kuat terhadap tarik, memperlengkapi kelemahan sifat beton ini. Jarak antarbesi tulangan 5–10cm. Setiap pertemuan besi diikat dengan kawat agar rangkaian tidak goyah.
Untuk memperkuat, tulangan besi dapat disambungkan ke balok dan rollaag di bagian pinggir lantai. Fondasi rollaag dibuat di bagian pinggir lantai untuk menghindari penyusutan dan melesaknya tanah ke arah bagian yang kurang padat. Fondasi ringan yang biasanya dikonstruksi dari batu bata sedalam 30cm ini akan memperkuat daya dukung tanah pada bagian tepi carport.
Jadi, untuk kekuatan lantai carport, setidaknya ada 5 lapisan, yaitu tanah asli, pasir, tulangan besi dan cor beton, perekat/spesi, dan penutup lantai. Sudahkah Anda cek kembali susunan lantai carport Anda?
(Swasti Triana Chrisnawati)
Foto: Adeline Krisanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar